“Jepang itu salah satu Negara yang memiliki teknologi tinggi di dunia. Hal ini tidak akan jauh tercermin dari sumber daya manusianya yang sangat berkualitas”, begitu menurut Yudistira Nuriyadi, salah satu mahasiswa Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjajaran ini. Ya, memang, hal yang paling terlihat mencolok di Negara Indonesia ini dibanding Jepang adalah sumber daya manusianya yang masih lemah, belum punya kekuatan berpikir sehebat Jepang. Bukan berarti bangsa Indonesia ini bodoh-bodoh, tetapi sikap malas-malasan dan kurang “beratitude” menjadi titik pembeda kemajuan teknologi Jepang dan Indonesia.
“Disana, walaupun cuman dihukum berdiri di depan kelas aja, ga ada yang berani sampai telat, mereka semua sangat menghargai satu sama lain”, ujar alumni Nanbu Shougakko di Jepang ini. Sikap saling menghargai dan disiplin sudah di ajarkan pada warga jepang sejak kecil.” Pada saat taman kanak kanak saja, saya diajarkan untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin, jadwal secara ketat ditetapkan”. Selain memanfaatkan waktu dengan baik, sistem pendidikan di Jepang juga sangat menghargai akan kebersihan dan kelestarian lingkungan. “semua siswa mematuhi jadwal piket kelas yang ada, memakai sepatu khusus sekolah yang telah disediakan sekolah supaya kotoran dari luar tidak terbawa masuk, dan pemberian makanan dari sekolah sehingga anak-anak tidak bisa jajan sembarangan”. Ia juga mengatakan, bahwa sebagian besar siswa berjalan kaki ke sekolahnya, kalaupun jauh, ia mengendarai sepeda. Sepeda motor juga ada, tetapi sepeda motor listrik, tetapi itu tidak sampai sebanyak sepeda motor di Indonesia. “Dan satu lagi yang membedakan jepang dan Indonesia, saya merasa fun-fun saja sekolah disana walaupun kedisiplinan tinggi, malah excited sekali kalau ada hari sekolah, karena system belajarnya yang lebih banyak praktek daripada teorinya, beda sekali dengan di Indonesia malah terasa dibebani.”
Potensi bangsa ini untuk berkembang sangat besar. Maka akan sangat disayangkan jika potensi ini dilewatkan begitu saja apalagi diberikan pada Negara lain. Seakan akan kita menjadi Negara yang dibodoh bodohi.